Wednesday, August 8, 2018

Cara Membuat Aliran Listrik dengan Menggunakan Media Kentang

Haalooo guuuyysss, masih inget gak nih samaa akuu? Jangan mentang mentang aku lama gak pernah post, kalian jadi lupa sama akuu, huhuu kan syediihh:'(
Oiya, kali ini aku bakal bahas sesuatu yang pastinya kalian aja gak bakal kepikiran nih guys. Oke, aku sebelumnya mau tanya nih sama kalian siapa sih disini yang rumahnya sering mati lampu atau bahkan sering kena pemadaman bergilir? Haha kasian yaa kaliaann:D atau mungkin nih, ada kalian yang mau membantu ekonomi orang tua kalian dengan cara menghemat listrik, jadi nanti bayarnya gak mahal gengss, hehe
Oke, ngomong ngomong soal listrik, aku punya solusinya nih, kali ini kita akan membuat aliran listrik dengan menggunakan media kentang. Langsung simak yah temen temeenn. Jadi, cara buatnya tuh gampang banget kok, kalian cuma perlu :
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan :
1. Kabel tembaga
2. Tembaga
3. Seng
4. Papan atau Kardus
5. Lampu LED
6. Kentang minimal 2 buah
Nah, buat kalian yang belum tau dan masih bertanya tanya "kok kentang sih?" "Emang bisa ya?" Nih aku kasih tau yaa, jadi kentang itu mengandung elektrolit jadi bisa menghantarkan listrik. Kalo kalian gak punya kentang, bisa pake buah buahan atua bahan yang lain kok yang mengandung elektrolit juga. Contohnya : pisang, lemon, jeruk nipis, apel, lobak, sawi, kembang kol, dsb.
Oke, ini dia langkah langkah yang harus kalian lakuin, dikerjakan dengan teliti yaah, atau nanti lampu kalian gak bisa nyala:p

Pertama, potong kentang menjadi 2 bagian sehingga totalnya ada 4. Minimal harus ada 4 ya, karena kalo kurang, lampunya gak akan bisa nyala.

Kedua, letakkan kentang diatas papan atau kardus, susun dengan rapi.

Ketiga, buka kedua ujung bungkus kabel secara pelan pelan sampai muncul tembaga. (Lakukan secara pelan pelan, jangan sampai tembaganya ikut terpotong)

Keempat, pasangkan seng dan tembaga dengan urutan seng-tembaga-seng-tembaga pada setiap kentang (diberi jarak agar berjauhan)

Kelima, lilitkan kabel pada seng dan tembaga.

Keenam, hubungkan kabel paling ujung dengan lampu LED.

Daaaannnnn TARAAAAAA kini kalian sudah punya lampu buatan sendiriii😁😁😁 kalo menurut kalian nyalanya kurang terang, kalian bisa tambahin kentangnya lebih banyak lagi yaaa geengs, heheee.
Semogaa bermanfaatt yaaaa teman temaann, see you on my next post!






Monday, May 22, 2017

Keterkaitan substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad di Madinah

Keterkaitan substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad di Madinah

Kepedulian kaum muslimin terhadap muslimin yang lainnya merupakan sebuah kewajiban. Ibarat satu tubuh, jika salah satu bagian tubuh sakit, maka seluruh bagian tubuh juga akan merasakan sakit. Begitulah seharusnya kita terhadap kaum muslimin yang lain. Setiap kesulitan yang dialami kaum muslimin di beberapa tempat, berupa kekurangan pangan, musibah bencana alam atau bahkan gangguan dari pihak lain yang mengatasnamakan agama maka sudah seharusnya menggugah hati kita untuk bangkit membantu dan menolong mereka.
Seperti halnya yang dilakukan oleh kaum anshar terhadap kaum muhajirin. Pada saat Nabi Muhammad beserta kaum muhajirin  hijrah dari mekah menuju madinah, mereka mendapat sambutan yang begitu hangat dari kaum anshar. Mereka melakukan kaum muhajirin dan Nabi Muhammad seperti saudara mereka sendiri. Mereka membantu kaum anshar yang berhijrah ke madinah dan menyambutnya dengan begitu bahagia. Mereka juga memberikan bantuan dengan sangat ikhlas. Mereka bahkan berusaha memberikan apa yang mereka punya untuk dapat membantu kaum Muhajirin.
Untuk memulai dakwahnya, Rasulullah memiliki substansi serta strategi sendiri agar dakwahnya berhasil.
Substansi dakwah Rasulullah SAW adalah :
1. Membina persaudaraan antar kaum muslimin dan ansar
 Kehadiran kaum Muhajirin dan Rasulullah di Madinah di sambut begitu hangat dari penduduk madinah. Mereka menyambut Rasulullah saw. dan kaum muhajirin dengan begitu penuh rasa hormat selayaknya seorang tuan rumah menyambut tamunya. Mereka bahkan mengumandangkan syair yang sangat menyentuh qalbu.
Untuk mencapai kehidupan yang aman dan tentram di Madinah, Nabi Muhammad saw. juga membuat perjanjian dengan kaum yahudi. Dalam perjanjiannya ditetapkan dan diakui hak kemerdekaan dari setiap golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya sendiri.

2. Membentuk masyarakat yang berlandaskan ajaran Islam
Tujuan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw adalah memberikan ketenangan kepada penganutnya. Maka Rasulullah saw. memberikan umatnya kebebasan beragama agar tidak terdapat tekanan dalam menjalankan ibadahnya, menyuruh kita untuk selalu menunaikan salat ketika azan telah berkumandang, dan mengamalkan zakat dan puasa. Rasulullah juga mengajarkan prinsip prinsip kemanusiaan kepada kita seperti tidak mengambil hak orang lain, melarang kita untuk melakukan riba, melakukan pertengkaran dan balas dendam dengan tebusan darah, dll. yang membuat kita menjadi tidak berperikemanusiaan. Yang terpentung adalah, umat Islam harus selalu berpegang teguh kepada Al Qur'an.
3. Mengajarkan pendidikan politik, ekonomi dan sosial
Dalam buku karya Michael H. Hart yang berjudul " 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah " Nabi Muhammad saw. masuk pada urutan pertama bahwa beliau adalah satu satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil, baik dalam hal keagamaaan maupun keduniaan.
Ketiga hal diatas merupakan substansi dakwah yang dipilih oleh Rasulullah SAW agar kegiatan dakwah beliau menjadi lancar dan lebih mudah. Adapun strategi dakwah yang dipilih oleh Beliau agar substansinya tersebut tercapai dan berhasil adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan dasar dasar kehidupan bermasyarakat
Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera menerapkan dasar dasar kehidupan bermasyarakat seperti membangun masjid, membangun ukhuwah islamiyah antar kaum ansar dan muhajirin, dan menjalin persahabatan dengan pihak pihak lain yang non muslim.

2. Surat Nabi Muhammad SAW. terhadap raja
Gencatan senjata antara Nabi Muhammad saw. dan kaum quraisy memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. untuk melirik negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah dengan cara mengirim surat kepada raja raja. Namun, sayangnya tidak ada satupun raja yang menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw. Semuanya menolah dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan cara halus dan ada juga yang menolah dengan cara kejam seperti yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia bukan hanya menolak bahkan membunuh dengan kejam utusan Nabi Muhammad saw.

3. Penaklukkan mekkah
Terdapat dua faktor yang mendorong Nabi Muhammad saw. untuk menguasai Mekah. Pertama, mekah adalag pusat keagamaan. Apabila mekah dapat dikuasai maka penyebaran agama Islam ke seluruh penjuru arab akan mudah dilakukan. Kedua, orang Quraisy merupakan orang orang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh besar. Dengan masuk islamnya orang orang quraisy maka islam akan mendapatkan dukungan yang besar.

Berkaitan dengan salah satu substansi Nabi Muhammad saw. yaitu membina persaudaraan antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin dengan giat dan gigih naka tercapailah suasana nyaman dan tentram di kota Madinah dengan membuat perjanjian dengan kaum yahudi, maka akhirnya Rasulullah berhasil untuk mempersatukan atau mendamaikan antara kedua kaum atau suku tersebut. Rasulullah juga membentuk masyarakat yang berlandaskan ajaran Islam dengan membangun sebuah masjid dengan tujuan agar umat islam dapat beribadah dengan damai. Beliau juga mengajarkan pendidikan politik, ekonomi, dan sosial yang akhirnya terbentuklah kekuatan dan politik islam. Dalam strateginya, Nabi Muhammad saw. berencana untuk menaklukkan mekah karena mekah adalah pusat keagamaan bangsa arab. Apabila mekah dikuasai maka penyebaran agama islam keseluruhan jazirah arab dapat dilakukan. Orang orang quraisy yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar akan membuat islam mendapat dukungan yang besar.

Hikmah Ibadah Haji

Haji adalah mengunjungi Baitullah (Ka'bah) di Mekah untuk melakukan amal ibadah tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula. Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam. yakni pada rukun yang kelima yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim, baik itu laki-laki maupun perempuan yang mampu dan telah memenuhi syarat. Menunaikan ibadah haji diwajibkan atas setiap muslim yang mampu mengerjakannya dan seumur hidup sekali. Namun apabila seseorang tersebut telah melaksanakan haji dan ingin berkunjung lagi ke baitullah maka hukumnya menjadi sunnah.


Setiap tahunnya, negara Indonesia mengirimkan ribuan bahkan jutaan umat muslim ke mekkah. Di Indonesia, banyak orang muslim yang ingin pergi haji dan bahkan melaksanakan ibadah haji lebih dari satu kali. Hal tersebut karena, mereka merasakan kerinduan begitu mendalam terhadap kakbah ketika mereka telah kembali ke tanah air. Terdapat hikmah yang mereka dapatkan  setelah kembali  dari tanah suci. Kebanyakan, mereka menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Mereka mulai meninggalkan kebiasan buruk mereka yang selalu menunda nunda solat. Kebanyakan, mereka menjadi selalu melaksanakan solat dengan tepat waktu dan tidak pernah menunda nundanya lagi. Mereka yang telah melaksanakan ibadah haji menjadi lebih rajin melaksanakan solat sunah seperti solat dhuha, solat tahajjud, dll. Kebiasaan mengaji dan bersholawat pun selalu mereka terapkan selepas solat.


Tak hanya habluminallah yang menjadi berubah selepas pergi ke tanah air. Namun, habluminannas mereka pun menjadi lebih bagus. Mereka yang biasanya acuh tak acuh dan bahkan tak peduli dengan lingkungan sekitar menjadi sangat peduli. Mereka menjadi rajin untuk menegur dan menyapa warga di sekitar lingkungannya. Mereka juga cenderung selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan di daerahnya.


Banyak sekali hikmah hikmah setelah kita melaksanakan ibadah naik haji. Semoga Allah memberi kesempatan agar kita dapat berkunjung ke baitullah dan merasakan langsung sensasi yang begitu luar biasa ketika kita berada di depan kakbah. Aamiin.

Sunday, April 2, 2017

Kaitan antara Kewajiban Menuntut Ilmu dengan kewajiban membela agama sesuai perintah Al-Qur'an surat At-Taubah:122 dan hadist terkait

Kaitan antara Kewajiban Menuntut Ilmu dengan kewajiban membela agama sesuai perintah Al-Qur'an surat At-Taubah:122 dan hadist terkait

Ilmu memiliki peranan yang sangat penting dalam agama Islam. Banyak sekali firman firman Allah serta hadist hadist yang menjelaskan tentang ilmu. Hal tersebut berarti bahwa agama Islam sangatlah mengedepankan dan menghargai ilmu. Menuntut ilmu bersifat fardu 'ain atau wajib bagi seluruh umat islam. Dalam Islam, tidak ada perbedaan antara ikhwan dan akhwat dalam menuntut ilmu, semuanya memiliki kewajiban dan hak yang sama. Ilmu dapat merubah perkembangan manusia dan dapat merubah dunia. Tingkat keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap keinginannya menuntut ilmu. Semakin tinggi iman seseorang maka ia akan semakin giat menuntut ilmu. Ilmu sangatlah bermanfaat bagi kehidupam kita sehari-hari karena setiap perbuatan dan amalan kita haruslah didasari dengan ilmu pengetahuan.
Dalam hukumnya, menuntut ilmu terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Fardu Kifayah, yang dimaksud dengan fardu kifayah adalah ilmu ilmu yang bersifat duniawi yang dipelajari pula oleh orang kafir. Dalam ilmu ini, boleh hanya salah satu umat islam yang mendalaminya, kemudian diajarkan kepada yang lainnya. Contoh dari ilmu ini adalah ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu eksakta dan ilmu ilmu duniawi lainnya.
2. Fardu 'Ain, yang dimaksud dengan fardu 'ain adalah ilmu ilmu tentang agama. Seluruh umat muslim wajib memperdalam ilmu ilmu agama agar kita semua tau tentang halal-haram, dan adab adab lainnya tentang islam. Contoh dari ilmu ini adalah ilmu tafsir, akidah akhlaq, fiqih dan ilmu ilmu agama islam lainnya.
Menuntut ilmu merupakan salah satu proses menuju kebaikan dan menuju jalan yang benar. Karena dengan ilmu, kita dapat merubah sifat dan sikap tercela yang terdapat dalam diri kita. Semakin giat kita menuntut ilmu maka akan semakin banyak kita mendapatkan pengetahuan. Sehingga, dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat lebih mudah untuk membela agama Allah.
Terdapat berbagai cara untuk membela agama Allah, salah satunya adalah dengan cara berperang. Namun, hal tersebut telah diatur dalam firman Allah yang artinya : "Dan tidak sepatutnya orang orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." (Q.S At-Taubah:122)
Dari penggalan surat diatas, sudah jelas bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam agar tidak semua umat muslim ikut berperang. Namun, haruslah ada sebagian dari mereka pergi untuk menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu sama halnya dengan berjihad. Sehingga, ilmu yang mereka peroleh wajib untuk menyebarkan ilmu yang mereka peroleh kepada kaum yang datang usai berperang dan memberi peringatan. Hal tersebut agar mereka para kaum muslim dapat lebih menjaga dirinya dari maksiat dan perbuatan perbuatan yang dapat menimbulkan dosa sehingga merugikan kita di akhirat nanti. Dan barang siapa yang meninggal saat menuntut ilmu maka Allah akan menjadikannya syahid.
Menuntut ilmu amat sangat penting dalam peran membela agama Islam. Menuntut ilmu sangatlah bermanfaat dan memberikan banyak pahala kepada kita. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh hadist berikut :
"Dari anas bin malik berkata Rasulullah SAW., bersabda : Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada." (H.R Ibnu Nazar)
Dari hadist tersebut, sudah jelas bahwa para ulama (pencari ilmu) lebih berat timbangannya dibandingkan dengan timbangan darah para syuhada (orang yang mati syahid dalam perang) karena, para ulama selalu memperdalam ilmu dan menyebarkannya kepada setiap kaum muslim. Karena, amal yang tidak akan pernah putus adalah ilmu yang bermanfaat.
Jadi, kita sebagai umat muslim haruslah menuntut ilmu. Karena, menuntut ilmu tidak ada batas jarak dan waktu. Seperti pepatah yang mengatakan " Carilah ilmu walaupun itu ke negeri Cina " maksudnya adalah, bahwa dalam menuntut ilmu, tidak ada batas jarak. Kemanapun arah dan tujuan tempatnya, kita haruslah tetap menuntutnya. Begitupula dengan jarak, pepatah mengatakan bahwa " Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat " maksudnya adalah, dalam menuntut ilmu tidak ada batasan ilmu, tetap tuntut ilmu dari lahir sampai dengan ke liang lahat.

Monday, February 27, 2017

Keterkaitan antara Larangan Berzina dengan Berbagai Kekejian dan Perangai Buruk dari Perbuatan Zina Sesuai Pesan Q.S. Al-Isra:32 dan Q.S. An-Nur:2

Keterkaitan antara Larangan Berzina dengan Berbagai Kekejian dan Perangai Buruk dari Perbuatan Zina Sesuai Pesan Q.S. Al-Isra:32 dan Q.S. An-Nur:2

Manusia adalah makhluk Allah SWT. yang diberi amanah untuk menjaga dan merawat bumi. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan lebih tinggi disbanding dengan makhluk Allah lainnya. Oleh karena itu, manusia harus melanjutkan keberlangsungan dan keberlanjutan hidupnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Proses tersebut telah diatur dengan mudah oleh agama Islam, yaitu melalui proses pernikahan.
Akad nikah hakikatnya bertujuan untuk meregenerasi manusia dengan benar, terhormat, dan bermartabat. Agama Islam melarang segala bentuk hubungan suami istri secara tidak sah dan keluar dari ajaran Islam. Bahkan, agama-agama samawi pun menganggap perbuatan zina sebagai perbuatan terjahat dan terkotor terhadap kemanusiaan.
Jika kita melihat hewan atau binatang, untuk memenuhi kebutuhan biologisnya mereka tidak peduli dengan siapa mereka berhubungan dan dimana mereka melakukannya. Hewan atau binatang tidak memiliki, sehingga mereka tidak akan malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan tidak senonoh. Maka dari itu, jika ada manusia yang melakukan hal-hal diluar akal pikiran manusia, maka orang tersebut lebih rendah dari hewan.
Zina berasal dari kata zina – zayni yang berarti hubungan layaknya suami istri antara laki-laki dan perempuan yang sudah mukallaf (baligh) tanpa ikatan pernikahan yang sah menurut syariat islam. Sebagai umat Islam yang berakal serta beriman, haruslah kita menjauhi zina. Semuanya telah diatur oleh Allah SWT. dalam Q.S. Al-Isra:32, yang artinya :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) sungguh suatu perbuatan yang keji dan suatu jangan yang buruk.”
Dari ayat tersebut, dijelaskan bahwa kita tidak boleh mendekati zina. Untuk mendekatinya saja dilarang apalagi melakukannya. Zina merupakan suatu perbuatan yang menjijikan, memalukan, sekaligus nista di dalam peradaban manusia. Zina dapat menghancurkan orang-orang yang sudah sukses. Karir, tahta bahkan posisi dapat hancur karena perbuatan zina. Sebagai umat Islam yang berakal serta beriman, haruslah kita menjauhi zina.
Terdapat dua kategori zina yaitu :
1. Zina Muhsan.
Zina muhsan yaitu orang yang sudah baligh, berakal, merdeka dan sudah menikah namun berhubungan dengan orang yang bukan istri/suaminya. Bagi para pezina muhsan, akan mendapat hukuman dengan cara dilempar batu sampai meninggal dan badannya akan dikubur sampai dada. Tempatnya pun harus di tempat yang sering di lewati oleh orang banyak.
2. Zina Gairu Muhsan.
Zina Gairu Muhsan yaitu orang yang masih lajang, belum menikah, didera sebanyak seratus kali, dan orang tersebut harus diasingkan ke tempat yang jauh dari pemukiman tersebut selama satu tahun.
Zina merupakan perbuatan yang hukumnya haram dan merupakan puncak keharaman. Sehingga, Allah SWT. tidak hanya menghukum mereka di akhirat namun juga di dunia. Berikut ini merupakan dampak yang akan diterima oleh para pezina :
1.Tidak bermartabat
Orang yang telah melakukan perbuatan zina akan terlihat atau dipandang tidak bermartabat atau tidak terhormat. Bahkan, tak jarang orang yang telah berbuat zina dipandang rendah oleh masyarakat
2.Hisabnya tidak jelas
Anak hasil dari perbuatan zina tidak memiliki hisab atau keturunan yang jelas. Mereka bukan merupakan keturunan dari ayahnya namun keturunan dari ibunya. Ketika mereka menikah, mereka tidak akan menggunakan nama ayahnya namun menggunakan nama ibunya
3.Mengurangi umur
Zina dapat menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker serviks, HIV/AIDS, dan penyakit berbahaya lainnya.
4.Siksa neraka
Para pezina akan mendapat siksa neraka dari Allah SWT., pernah pada saat Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW melihat sekumpulan orang yang memakan daging-daging busuk yang padahal disampingnya terdapat daging yang masih segar dan ada pula yang bertubuh gemuk namun berbau busuk. Mereka itulah para pezina ketika di dunia.
5.Hisab yang jelek (banyak dosa)
Orang-orang yang berbuat zina memiliki lebih banyak dosa dibandingkan dengan pahalanya.
6.Mendapat laknat dari Allah
Orang orang yang melakukan zina akan mendapat azab yang sangat pedih dari Allah SWT.
        Zina termasuk kedalam dosa yang sangat besar. Maka dari itu, hukuman bagi para pezina pun tergolong sangat berat. Sesuai dengan Q.S. An-Nur:2 yang artinya :
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama hukum Allah. Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.
Dari ayat tersebut, dijelaskan hukuman hukuman yang akan diterima oleh pezina laki laki maupun perempuan, sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Oleh karena itu, sebagai umat manusia yang berakal dan beriman, seharusnya kita dapat membentengi diri dari segala bentuk zina. Kita harus pandai-pandai memilih teman. Pilihlah teman yang dapat membawa kita ke jalan Allah SWT. dan untuk melindungi diri kita dari mata manusia yang tak dapat mengendalikan nafsunya, hendaklah kita menjaga diri dengn cara menutup aurat kita, menjaga pandangan, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

HUBUNGAN ANTARA BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DENGAN PERILAKU TELITI, DISIPLIN, DAN WASPADA

HUBUNGAN ANTARA BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DENGAN PERILAKU TELITI, DISIPLIN, DAN WASPADA

Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang ke-2 dan beriman kepada malaikat bersifat fardu ‘ain.  Kita sebagai manusia harus selalu yakin bahwa malaikat selalu mengawasi dan mencatat seluruh amal perbuatan kita. Orang yang beriman kepada malaikat akan selalu merasa diawasi oleh para malaikat. Akibatnya, mereka akan lebih mengontrol dan menjaga setiap perbuatannya. Singkatnya, orang yang beriman akan selalu mempersiapkan diri dengan cara menjauhi seluruh larangan Allah SWT. dan mematuhi segala perintah-Nya.
Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin sedangkan menurut istilah yaitu meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucap dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan. Kata malaikat berasal dari bahasa arab yaitu malaa’ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang diambil dari kata la’aka yang berarti “menyampaikan sesuatu”. Menurut istilah, malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah SWT. dari cahaya, sebagai utusan Allah SWT. yang taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya.
Malaikat bersifat gaib. Oleh karena itu, jumlah malaikat secara rinci hanya diketahui oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya. Namun, kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk mengetahui dan mengimani sepuluh nama malaikat. Berikut ini adalah nama nama malaikat beserta dengan tugasnya :
Malaikat Jibril : Menyampaikan Wahyu
Malaikat Mikail : Memberi rezeki dan menurunkan hujan
Malaikat Israfil : Meniup sangkakala
Malaikat Izrail : Mencabut nyawa
Malaikat Munkar : Bertugas untuk bertanya ketika di alam kubur
Malaikat Nakir : Bertugas untuk bertanya ketika di alam kubur
Malaikat Raqib : Mencatat seluruh amal perbuatan baik di dunia
Malaikat ‘Atid : Mencatat seluruh amal perbuatan buruk di dunia
Malaikat Malik : Menjaga pintu neraka
Malaikat Ridwan : Mejaga pintu surga
Kita sebagai umat muslim haruslah beriman kepada malaikat. Karena, beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardhu ‘ain dan merupakan salah satu dari rukun iman. Salah satu bentuk beriman kepada malaikat adalah dengan cara selalu berperilaku teliti, disiplin, dan waspada.

A.  Berperilaku teliti
Orang yang beriman kepada malaikat pasti akan selalu teliti. Mereka akan lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu. Karena, mereka sadar bahwa tergesa-gesa hanyalah datang dari setan. Mereka akan lebih sabar dan selalu teliti ketika mengerjakan setiap tugas atau pekerjaannya. Mereka yakin bahwa, bila mereka selalu teliti maka hasil yang mereka dapatkan akan maksimal


B.  Berperilaku disiplin
Orang yang memiliki sifat disiplin merupakan salah satu perilaku mengimani malaikat. Mereka cenderung selalu mematuhi aturan yang dibuat dan melakukan semua kegiatannya sesuai dengan yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan hidup dengan teratur


C.  Berperilaku waspada
Orang yang beriman terhadap malaikat cenderung memiliki sifat waspada. Mereka akan selalu waspada dalam setiap melangkah dan melakukan perbuatan. Mereka dapat memilah mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk. Karena mereka percaya bahwa setiap langkah dan perilaku mereka selalu diawasi oleh malaikat yang telah ditugaskan oleh Allah SWT. yang bertugas untuk mencatat amal perbuatan.

Sebagai umat muslim yang taat, kita haruslah selalu beriman kepada malaikat-malaikat-Nya. Terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil. Beberapa diantaranya adalah :
1. Menambah ketakwaan kepada Allah SWT
2. Semakin giat berusaha untuk melakukan sesuatu
3. Menambah semangat dan ikhlas dalam beribadah
4. Tambah bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan
5. Selalu berhati-hati dalam bertindak karena percaya bahwa setiap perilaku manusia selalu diawasi oleh malaikat Allah SWT.