Keterkaitan antara Larangan Berzina dengan Berbagai Kekejian dan Perangai Buruk dari Perbuatan Zina Sesuai Pesan Q.S. Al-Isra:32 dan Q.S. An-Nur:2
Manusia adalah makhluk Allah SWT. yang diberi amanah untuk menjaga dan merawat bumi. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan lebih tinggi disbanding dengan makhluk Allah lainnya. Oleh karena itu, manusia harus melanjutkan keberlangsungan dan keberlanjutan hidupnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Proses tersebut telah diatur dengan mudah oleh agama Islam, yaitu melalui proses pernikahan.
Akad nikah hakikatnya bertujuan untuk meregenerasi manusia dengan benar, terhormat, dan bermartabat. Agama Islam melarang segala bentuk hubungan suami istri secara tidak sah dan keluar dari ajaran Islam. Bahkan, agama-agama samawi pun menganggap perbuatan zina sebagai perbuatan terjahat dan terkotor terhadap kemanusiaan.
Jika kita melihat hewan atau binatang, untuk memenuhi kebutuhan biologisnya mereka tidak peduli dengan siapa mereka berhubungan dan dimana mereka melakukannya. Hewan atau binatang tidak memiliki, sehingga mereka tidak akan malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan tidak senonoh. Maka dari itu, jika ada manusia yang melakukan hal-hal diluar akal pikiran manusia, maka orang tersebut lebih rendah dari hewan.
Zina berasal dari kata zina – zayni yang berarti hubungan layaknya suami istri antara laki-laki dan perempuan yang sudah mukallaf (baligh) tanpa ikatan pernikahan yang sah menurut syariat islam. Sebagai umat Islam yang berakal serta beriman, haruslah kita menjauhi zina. Semuanya telah diatur oleh Allah SWT. dalam Q.S. Al-Isra:32, yang artinya :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) sungguh suatu perbuatan yang keji dan suatu jangan yang buruk.”
Dari ayat tersebut, dijelaskan bahwa kita tidak boleh mendekati zina. Untuk mendekatinya saja dilarang apalagi melakukannya. Zina merupakan suatu perbuatan yang menjijikan, memalukan, sekaligus nista di dalam peradaban manusia. Zina dapat menghancurkan orang-orang yang sudah sukses. Karir, tahta bahkan posisi dapat hancur karena perbuatan zina. Sebagai umat Islam yang berakal serta beriman, haruslah kita menjauhi zina.
Terdapat dua kategori zina yaitu :
1. Zina Muhsan.
Zina muhsan yaitu orang yang sudah baligh, berakal, merdeka dan sudah menikah namun berhubungan dengan orang yang bukan istri/suaminya. Bagi para pezina muhsan, akan mendapat hukuman dengan cara dilempar batu sampai meninggal dan badannya akan dikubur sampai dada. Tempatnya pun harus di tempat yang sering di lewati oleh orang banyak.
2. Zina Gairu Muhsan.
Zina Gairu Muhsan yaitu orang yang masih lajang, belum menikah, didera sebanyak seratus kali, dan orang tersebut harus diasingkan ke tempat yang jauh dari pemukiman tersebut selama satu tahun.
Zina merupakan perbuatan yang hukumnya haram dan merupakan puncak keharaman. Sehingga, Allah SWT. tidak hanya menghukum mereka di akhirat namun juga di dunia. Berikut ini merupakan dampak yang akan diterima oleh para pezina :
1.Tidak bermartabat
Orang yang telah melakukan perbuatan zina akan terlihat atau dipandang tidak bermartabat atau tidak terhormat. Bahkan, tak jarang orang yang telah berbuat zina dipandang rendah oleh masyarakat
2.Hisabnya tidak jelas
Anak hasil dari perbuatan zina tidak memiliki hisab atau keturunan yang jelas. Mereka bukan merupakan keturunan dari ayahnya namun keturunan dari ibunya. Ketika mereka menikah, mereka tidak akan menggunakan nama ayahnya namun menggunakan nama ibunya
3.Mengurangi umur
Zina dapat menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker serviks, HIV/AIDS, dan penyakit berbahaya lainnya.
4.Siksa neraka
Para pezina akan mendapat siksa neraka dari Allah SWT., pernah pada saat Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW melihat sekumpulan orang yang memakan daging-daging busuk yang padahal disampingnya terdapat daging yang masih segar dan ada pula yang bertubuh gemuk namun berbau busuk. Mereka itulah para pezina ketika di dunia.
5.Hisab yang jelek (banyak dosa)
Orang-orang yang berbuat zina memiliki lebih banyak dosa dibandingkan dengan pahalanya.
6.Mendapat laknat dari Allah
Orang orang yang melakukan zina akan mendapat azab yang sangat pedih dari Allah SWT.
Zina termasuk kedalam dosa yang sangat besar. Maka dari itu, hukuman bagi para pezina pun tergolong sangat berat. Sesuai dengan Q.S. An-Nur:2 yang artinya :
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama hukum Allah. Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.
Dari ayat tersebut, dijelaskan hukuman hukuman yang akan diterima oleh pezina laki laki maupun perempuan, sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Oleh karena itu, sebagai umat manusia yang berakal dan beriman, seharusnya kita dapat membentengi diri dari segala bentuk zina. Kita harus pandai-pandai memilih teman. Pilihlah teman yang dapat membawa kita ke jalan Allah SWT. dan untuk melindungi diri kita dari mata manusia yang tak dapat mengendalikan nafsunya, hendaklah kita menjaga diri dengn cara menutup aurat kita, menjaga pandangan, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Monday, February 27, 2017
HUBUNGAN ANTARA BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DENGAN PERILAKU TELITI, DISIPLIN, DAN WASPADA
HUBUNGAN ANTARA BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DENGAN PERILAKU TELITI, DISIPLIN, DAN WASPADA
Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang ke-2 dan beriman kepada malaikat bersifat fardu ‘ain. Kita sebagai manusia harus selalu yakin bahwa malaikat selalu mengawasi dan mencatat seluruh amal perbuatan kita. Orang yang beriman kepada malaikat akan selalu merasa diawasi oleh para malaikat. Akibatnya, mereka akan lebih mengontrol dan menjaga setiap perbuatannya. Singkatnya, orang yang beriman akan selalu mempersiapkan diri dengan cara menjauhi seluruh larangan Allah SWT. dan mematuhi segala perintah-Nya.
Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin sedangkan menurut istilah yaitu meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucap dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan. Kata malaikat berasal dari bahasa arab yaitu malaa’ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang diambil dari kata la’aka yang berarti “menyampaikan sesuatu”. Menurut istilah, malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah SWT. dari cahaya, sebagai utusan Allah SWT. yang taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya.
Malaikat bersifat gaib. Oleh karena itu, jumlah malaikat secara rinci hanya diketahui oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya. Namun, kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk mengetahui dan mengimani sepuluh nama malaikat. Berikut ini adalah nama nama malaikat beserta dengan tugasnya :
Malaikat Jibril : Menyampaikan Wahyu
Malaikat Mikail : Memberi rezeki dan menurunkan hujan
Malaikat Israfil : Meniup sangkakala
Malaikat Izrail : Mencabut nyawa
Malaikat Munkar : Bertugas untuk bertanya ketika di alam kubur
Malaikat Nakir : Bertugas untuk bertanya ketika di alam kubur
Malaikat Raqib : Mencatat seluruh amal perbuatan baik di dunia
Malaikat ‘Atid : Mencatat seluruh amal perbuatan buruk di dunia
Malaikat Malik : Menjaga pintu neraka
Malaikat Ridwan : Mejaga pintu surga
Kita sebagai umat muslim haruslah beriman kepada malaikat. Karena, beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardhu ‘ain dan merupakan salah satu dari rukun iman. Salah satu bentuk beriman kepada malaikat adalah dengan cara selalu berperilaku teliti, disiplin, dan waspada.
A. Berperilaku teliti
Orang yang beriman kepada malaikat pasti akan selalu teliti. Mereka akan lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu. Karena, mereka sadar bahwa tergesa-gesa hanyalah datang dari setan. Mereka akan lebih sabar dan selalu teliti ketika mengerjakan setiap tugas atau pekerjaannya. Mereka yakin bahwa, bila mereka selalu teliti maka hasil yang mereka dapatkan akan maksimal
B. Berperilaku disiplin
Orang yang memiliki sifat disiplin merupakan salah satu perilaku mengimani malaikat. Mereka cenderung selalu mematuhi aturan yang dibuat dan melakukan semua kegiatannya sesuai dengan yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan hidup dengan teratur
C. Berperilaku waspada
Orang yang beriman terhadap malaikat cenderung memiliki sifat waspada. Mereka akan selalu waspada dalam setiap melangkah dan melakukan perbuatan. Mereka dapat memilah mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk. Karena mereka percaya bahwa setiap langkah dan perilaku mereka selalu diawasi oleh malaikat yang telah ditugaskan oleh Allah SWT. yang bertugas untuk mencatat amal perbuatan.
Sebagai umat muslim yang taat, kita haruslah selalu beriman kepada malaikat-malaikat-Nya. Terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil. Beberapa diantaranya adalah :
1. Menambah ketakwaan kepada Allah SWT
2. Semakin giat berusaha untuk melakukan sesuatu
3. Menambah semangat dan ikhlas dalam beribadah
4. Tambah bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan
5. Selalu berhati-hati dalam bertindak karena percaya bahwa setiap perilaku manusia selalu diawasi oleh malaikat Allah SWT.
Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang ke-2 dan beriman kepada malaikat bersifat fardu ‘ain. Kita sebagai manusia harus selalu yakin bahwa malaikat selalu mengawasi dan mencatat seluruh amal perbuatan kita. Orang yang beriman kepada malaikat akan selalu merasa diawasi oleh para malaikat. Akibatnya, mereka akan lebih mengontrol dan menjaga setiap perbuatannya. Singkatnya, orang yang beriman akan selalu mempersiapkan diri dengan cara menjauhi seluruh larangan Allah SWT. dan mematuhi segala perintah-Nya.
Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin sedangkan menurut istilah yaitu meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucap dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan. Kata malaikat berasal dari bahasa arab yaitu malaa’ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang diambil dari kata la’aka yang berarti “menyampaikan sesuatu”. Menurut istilah, malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah SWT. dari cahaya, sebagai utusan Allah SWT. yang taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya.
Malaikat bersifat gaib. Oleh karena itu, jumlah malaikat secara rinci hanya diketahui oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya. Namun, kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk mengetahui dan mengimani sepuluh nama malaikat. Berikut ini adalah nama nama malaikat beserta dengan tugasnya :
Malaikat Jibril : Menyampaikan Wahyu
Malaikat Mikail : Memberi rezeki dan menurunkan hujan
Malaikat Israfil : Meniup sangkakala
Malaikat Izrail : Mencabut nyawa
Malaikat Munkar : Bertugas untuk bertanya ketika di alam kubur
Malaikat Nakir : Bertugas untuk bertanya ketika di alam kubur
Malaikat Raqib : Mencatat seluruh amal perbuatan baik di dunia
Malaikat ‘Atid : Mencatat seluruh amal perbuatan buruk di dunia
Malaikat Malik : Menjaga pintu neraka
Malaikat Ridwan : Mejaga pintu surga
Kita sebagai umat muslim haruslah beriman kepada malaikat. Karena, beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardhu ‘ain dan merupakan salah satu dari rukun iman. Salah satu bentuk beriman kepada malaikat adalah dengan cara selalu berperilaku teliti, disiplin, dan waspada.
A. Berperilaku teliti
Orang yang beriman kepada malaikat pasti akan selalu teliti. Mereka akan lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu. Karena, mereka sadar bahwa tergesa-gesa hanyalah datang dari setan. Mereka akan lebih sabar dan selalu teliti ketika mengerjakan setiap tugas atau pekerjaannya. Mereka yakin bahwa, bila mereka selalu teliti maka hasil yang mereka dapatkan akan maksimal
B. Berperilaku disiplin
Orang yang memiliki sifat disiplin merupakan salah satu perilaku mengimani malaikat. Mereka cenderung selalu mematuhi aturan yang dibuat dan melakukan semua kegiatannya sesuai dengan yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan hidup dengan teratur
C. Berperilaku waspada
Orang yang beriman terhadap malaikat cenderung memiliki sifat waspada. Mereka akan selalu waspada dalam setiap melangkah dan melakukan perbuatan. Mereka dapat memilah mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk. Karena mereka percaya bahwa setiap langkah dan perilaku mereka selalu diawasi oleh malaikat yang telah ditugaskan oleh Allah SWT. yang bertugas untuk mencatat amal perbuatan.
Sebagai umat muslim yang taat, kita haruslah selalu beriman kepada malaikat-malaikat-Nya. Terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil. Beberapa diantaranya adalah :
1. Menambah ketakwaan kepada Allah SWT
2. Semakin giat berusaha untuk melakukan sesuatu
3. Menambah semangat dan ikhlas dalam beribadah
4. Tambah bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan
5. Selalu berhati-hati dalam bertindak karena percaya bahwa setiap perilaku manusia selalu diawasi oleh malaikat Allah SWT.
Subscribe to:
Posts (Atom)